nur aeni ratna
Sabtu, 19 Juli 2014
Selasa, 18 Maret 2014
Askeb neonates , BAYI , BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
“Oral Trush”
Disusun
Oleh:
Agnes Ayunda
Fitria
Mia Nurlelah
Jamilah
Tati Tri
Maryani M
PRODI
D III KEBIDANAN
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik, dan karuniannya sehingga penyusunan
makalah ini dengan judul “Oral Trush”
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas yang telah diberikan. Selain itu, makalah ini disusun untuk
memperkaya informasi mengenai judul memahami
Oral Trush.
Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena, itu saya mengharapkan saran,
kritik, dan masukkan dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar makalah
ini menjadi lebih sempurna.
Ciamis
, 21- November – 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Sebagian
besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat
mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan
terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan
tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Oral
trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini
biasanya dijumpai pada bayi dan anak – anak kecil. Oral trush ini kadang
sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu
formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan
putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi
dengan air hangat. Tanda gejala pasti yan g terjadi adalah timbulnya
bercak-bercak putih pada bibir atau lidah, suhu meningkat, bayi kadang menolak
untuk minum atau menyusui bahkan kadan dimuntahkan.
Sebenarnya
oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan
waktu penyembuhan sekitar seminggu tapi jika sudah parah dan jika tidak diobati
bisa berkelanjutan sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya
tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus.
Ada
3 jenis oraltrush yang kerap menyerang anak, yaitu: stomatitis apthosa, oral
trush/moniliasis, dan stomatitis herpetic.
1.2
Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan oral trush ?
- Apa saja penyebab dan tanda gejala dari oral trush ?
- Bagaimana cara mengatasi terjadinya oral trush ?
1.3
Tujuan
- Untuk mengetahui tentang oral trush
- Untuk mengetahui penyebab dan tanda gejala dari oral trush
- Untuk mengetahui cara mengatasi oral trush.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Sebagian
besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat
mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan
terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan
tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan
lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering
terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang
sekali terjadi sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua.
Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Ada
beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis
apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat
gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang
disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di
lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek.
Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
Oral
trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini
biasanya dijumpai pada bayi dan anak-anak kecil yang minum susu dengan botol atau dot atau anak kecil yang
menghisap dot keripung (fopspean) yang tidak diperhatikan kebersihannya.
Misalnya: dot tersebut tidak pernah direbus sehingga bakteri berkembang biak..
Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada
bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif.
Oral
trush juga dapat diartikan sebagai terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi
oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih dan
membentuk plak-plak berkeping di mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan
gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.
Oral
thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan dan penyakit ini biasanya
menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk,
pasien dengan tanggap imun lemah, serta sering terjadi pada pasien yang telah
menjalani pengobatan dengan antibiotic. Oral trush ini kadang sulit dibedakan
dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti
air Susu Ibu – PASI).
Sebenarnya
oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan
waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika trush tidak diobati akan bisa
berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di
sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya
tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus. Juga
dapat menyebabkan kesukaran minum (menghisap puting susu atau dot) sehingga
akan berakibat bayi kekurangan makanan. Oral thrush tersebut dapat
mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan
Ada
3 jenis oral trush yang kerap menyerang anak, yaitu:
1.
Stomatitis apthosa
Sariawan
ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi
hingga luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka
luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri.
Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan bersihkan gigi
secara benar untuk mengurangi potensi luka.
2.
Oral thrush/moniliasis
Disebabkan
oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada
keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan
tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau
melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh
melebihi normal.
3.
Stomatitis herpetic
Disebabkan
virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan
ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh
sedang rendah.Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa
terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan
jenis moniliasis.
2.2
Faktor penyebab
Pada
umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur Candida albicans yang ditularkan
melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau
transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci
tangan yang tidak benar. Oral trush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah
persalinan. Jamur ini adalah jamur yang normalnya hidup pada mulut dan saluran
cerna manusia. Apabila jamur ini berkembang lebih banyak dari biasanya maka
menimbulkan infeksi jamur.
Jamur
Candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun
atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini
secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral trush dan diare,
sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan
mengakibatkan sariawan atau oral trush yang menetap.
Candida
albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan
dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan. Oral trush juga dapat
terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di
mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol,
bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada
mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging
yang berdarah.
Keadaan
ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi
setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan
hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus.
Sebagian
besar bayi berkontak dengan jamur yang pertama kali saat melalui jalan lahir
(ibu dapat memiliki infeksi jamur di kelaminnya tanpa menyadari adanya
tanda-tanda infeksi). Penggunaan antibiotik pada saat persalinan dan saat bayi
anda lahir dapat memicu terjadinya infeksi jamur. Antibiotik yang diminum ibu
dapat melalui ASI dan membunuh bakteri-bakteri baik yang menjaga keseimbangan
flora normal tubuh, sehingga saat bakteri baik ini terbunuh oleh antibiotik,
infeksi jamur muncul.
Bayi
yang dilahirkan dengan operasi Caesar sering menderita infeksi jamur akibat
antibiotik yang diberikan pada ibunya selama operasi. Apabila bayi menderita
infeksi jamur maka ia dapat menularkannya kepada anda. Dan berlaku sebaliknya
infeksi jamur diputing ibu dapat menginfeksi bayi, dan ini menyebabkan infeksi
bergantian. Oleh karena itu sangat penting memperhatikan kesehatan kulit
payudara apabila bayi anda mengalami thrush.
2.3
Tanda dan gejala
Oral
trush kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang
mendapatkan susu formula. Sisa susu yang berupa endapan putih tebal pada lidah
bayi dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat.
Oral
trush ini juga harus dibedakan dengan stomatitis. Stomatitis merupakan
inflamasi dan ulerasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitis
biasanya tidak mau makan atau minum.
Gejala
tersebut seperti, :
- Tampak bercak keputihan pada lidah dan atau sekitar mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan
- Bayi menangis saat menyusu atau saat menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat menimbulkan rasa tidak nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat
- Bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang akan dimuntahkan
- Mukosa mulut mengelupas
- Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
- Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
- gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
- Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.
2.4
Diagnosa
Diagnosa
oral trush dapat ditegakkan minimal dengan adanya 3 – 4 dari tanda dan gejala
yang spesifik, yaitu :
1.
Gejala trush berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius.
2.
Lidah berwarna kemerah-merahan.
3.
Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
4.
Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih
menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5.
Pada pemeriksaan laborat terdeteksi bakteri Candidiasis Albican.
2.5
Penatalaksanaan
Oral
trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi lebih baik jika
diberikan pengobatan dengan cara :
- Bedakan dengan endapan susu pada mulut bayi
- Apabila sumber infeksi berasal dari ibu harus segera diobati dengan pemberian antibiotika berspektrum luas
- Menjaga kebersihan mulut bayi dan puting susu ibu.
- Membersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan bersih. Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.
- Pada bayi yang minum susu dengan mengunakan botol, harus mengunakan teknik steril, dalam membersihkan botolnya sebelum digunakan, yaitu bisa dengan mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
- Pemberian terapi pada bayi yaitu :
- 1 ml larutan nystatin (100.000) unit 4x/hari dengan interval 6 jam. Larutan diberikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak meyebar luas ke rongga mulut
- Gentian violet 3x/hari
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
:
- Oral trush adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Bisa juga diartikan terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak – bercak putih dan membentuk plak – plak berkeping di mulut.
- Tanda dan gejala dari oral trush antara lain seperti: adanya bercak-bercak keputihan pada bibir atau lidah, meningkatnya suhu tubuh, bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang dimuntahkan, rewel.
- Penatalaksanaannya bisa dengan menjaga kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu, pemberian antibiotika bila infeksi berasal dari ibu, dan bila bayi minum susu dengan menggunakan botol agar dijaga kebersihan botol sebelum digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://mdqyudh.blospot.com/2009/11/asuhankebidanandenganoraltrush/.tgl:
30/03/2012. Jam : 12.45 wib.
Sudarti.2010.kelainan
dan penyakit pada bayi dan anak.Yoyakarta : Nuha Medika.
contoh asuhan kebidanan pada ibu hamil
ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Ny. K UMUR
29 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 28 MINGGU
DENGAN
FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS BAREGBEG
Tanggal
Pengkajian : 09 Maret 2013 Waktu : 08.00 WIB
Tempat
Pengkajian : Puskesmas Baregbeg
Pengkaji
: Tati Tri Maryani M.
NIM
: 12DB277039
A.
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Ibu Suami
Nama : Ny.
K Tn.
E
Umur :
29Tahun 41
Tahun
Suku/Bangsa :
Sunda/Indonesia Sunda/Indonesia
Agama :
Islam Islam
Pendidikan : SMP SD
Pekerjakan : IRT karyawan
swasta
Alamat : Karangampel
RT 02/07, Baregbeg, ciamis
2.
Kunjungan ke
Ibu mengatakan ini merupakan kunjungan ke-1
3.
Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
4.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang berarti
5.
Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan haid pertama kali pada usia 15 tahun. Siklus
haid 28 hari teratur, lamanya 7 hari, ganti pembalut 3x sehari, dismenorhea
kadang-kadang
6.
Riwayat Kehamilan,
Persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan anak yang pertamanya berusia 9 tahun, dengan jenis
kelamin laki-laki, usia 38 minggu, jenis persalinan normal, ditolong oleh
bidan. BB saat lahir 2900 gram TB: 48cm , tidak ada komplikasi, keadaan bayi
normal, masa nifas normal.
7.
Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan melakukan pemeriksaan ANC pertama di puskesmas
pada usia kehamilan 4 minggu, ibu
mengatakan pergerakan janin pada usia 16 minggu , pergerakan janin dalam 24 jam
terakhir <10x. HPHT = 26-10-2012 TP = 03-08-2013
8.
Riwayat pernikahan
Ibu mengatakan ini adalah pernikahan pertama, usia saat
menikah 20 tahun dan suami 32 tahun, lama pernikahan 9 tahun.
9.
Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.
Pola Nutrisi
Makan : Ibu
biasa makan 3x sehari, dengan menu bervariasi, tidak ada keluhan
Minum : Ibu
biasa minum sehari 5 gelas sehari
b.
Pola Eliminasi
BAK : Ibu biasa
BAK sehari 5x
BAB : Ibu
biasa BAB sehari 1x, konsistensi padat, tidak ada keluhan
c.
Pola Istirahat
Ibu biasa
melakukan tidur malam ±8 jam dan tidur siang kadang-kadang
d.
Seksualitas
Ibu mengatakan
biasa melakukan hubungan seksual 1x
dalam seminggu
e.
Personal Hygene
Ibu biasa
mandi sehari 2x dang anti pakaian 2x dalam sehari
f.
Aktivitas sehari-hari
Ibu biasa
melakukan pekerjaan rumah tangganya sendiri
10. Riwayat Imunisasi
TT1 : Kehamilan minggu ke -12
TT2 : Kehamilan minggu ke-20
11. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan
selama 3 tahun
12. Riwayat Kesehatan
·
Penyakit Sistemik yang pernah diderita
Ibu mengatakan
tidak pernah menderita penyakit berat seperti jantung, DM, dll
·
Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan
tidak ada anggota keluarganya yang mempunyai penyakit keturunan seperti
hipertensi, DM, asma, dll
13. Riwayat perilaku hidup sehat
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum-minuman keras,
serta tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang
14. Riwayat Psikisosial & Spiritual
Ibu mengatakan bahwa suami dan keluarga sangat senang dengan
kehamilan ini dan sangat mendukung. Ibu selalu bersyukur kepada Alloh SWT.
B.
DATA OBJEKTIF
1.
Pemeriksaan Khusus
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tanda-tanda Vital
TD : 100/80
mmHg N : 90x/menit
P : 82 x /
menit S : 36,5°C
c. Antopometri
BB sebelum hamil : 63 kg
BB sekarang : 72 kg
Lila : 25 cm
2.
Pemeriksaan Fisik
a. Rambut :
Bersih, tidak rontok, tidak ada
kelainan.
b. Wajah :
Ada Cloasma gravidarum, tidak ada oedema.
c. Mata :
Sklera anikterik, konjungtiva ananemis, penglihatan baik.
d. Hidung :
Tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada sinusitis.
e. Mulut & gigi : Lidah bersih, tonsil tidak bengkak, tidak ada
stomatitis, gigi tidak caries dan
tidak berlubang
f.
Telinga
: Letak simetris, tidak ada serumen.
g. Leher :
Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
h. Dada :
Letak simetris, areola hyperpigmentasi, putting susu menonjol
i.
Axila
: Tidak ada pembengkakan
kelenjar (hypoma), bersih.
j.
Abdomen
·
Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi.
·
Leopold
I : teraba lunak, tidak melenting, lunak (bokong) TFU: 26cm
·
Leopold
II: Kanan : teraba panjang ,
keras, memanjang (punggung)
Kiri
: teraba bagian kecil (ekstremitas)
·
Leopold
III : teraba bulat, keras, melenting (kepala)
·
Aukultasi
: DJJ : 135×/menit
·
TBJ
: (TFU-13) × 155
: (26-13) ×155
:13×155 = 2015 gram
k. Genitalia :
Tidak dilakukan pemeriksaan genetalia
l.
Ektremitas : Atas : Tidak ada oedema, kuku tidak pucat,
turgor kulit baik.
Bawah : Tidak ada Varises, reflek patella (+/+)
3.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan penmeriksaan penunjang
C.
ANALISA
G2P0A1 Usia kehamilan 20 minggu 5 hari
dengan fisiologis
D.
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil seluruh pemeriksaan yang
telah dilakukan.
2. Memberitahukan usia kehamilan dan taksiran persalinan.
3. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan dan
menganjurkan ibu untuk memeriksa kehamilannya apabila ada tanda bahaya.
4. Menjelaskan ketidaknyamanan trimester III.
5. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan
ulang 1 bulan selanjuya.
6. Mendokumentasikan dalam bentuk SOAP.
Ciamis,
9 Maret 2013
Pembimbing Lahan
Praktik Pengkaji
Tati Tri Maryani M.
NIm : 12BD277039
Mengetahui,
Pembimbing Akademik PKK 1
Langganan:
Postingan (Atom)