Selasa, 18 Maret 2014



Askeb neonates , BAYI , BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
 Oral Trush




Disusun Oleh:
Agnes Ayunda Fitria
Mia Nurlelah Jamilah
Tati Tri Maryani M

PRODI D III KEBIDANAN

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik, dan karuniannya sehingga penyusunan makalah ini dengan judul “Oral Trush” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yang telah diberikan. Selain itu, makalah ini disusun untuk memperkaya informasi mengenai judul memahami Oral Trush.
 Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena, itu saya mengharapkan saran, kritik, dan masukkan dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.



Ciamis , 21- November – 2013


                                                                                   Penulis







BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak – anak kecil. Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat. Tanda gejala pasti yan g terjadi adalah timbulnya bercak-bercak putih pada bibir atau lidah, suhu meningkat, bayi kadang menolak untuk minum atau menyusui bahkan kadan dimuntahkan.
Sebenarnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu tapi jika sudah parah dan jika tidak diobati bisa berkelanjutan sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus.
Ada 3 jenis oraltrush yang kerap menyerang anak, yaitu: stomatitis apthosa, oral trush/moniliasis, dan stomatitis herpetic.
1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan oral trush ?
  2. Apa saja penyebab dan tanda gejala dari oral trush ?
  3. Bagaimana cara mengatasi terjadinya oral trush ?
1.3 Tujuan
  1. Untuk mengetahui tentang oral trush
  2. Untuk mengetahui penyebab dan tanda gejala dari oral trush
  3. Untuk mengetahui cara mengatasi oral trush.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Ada beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak-anak kecil yang minum susu dengan botol atau dot atau anak kecil yang menghisap dot keripung (fopspean) yang tidak diperhatikan kebersihannya. Misalnya: dot tersebut tidak pernah direbus sehingga bakteri berkembang biak.. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif.
Oral trush juga dapat diartikan sebagai terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih dan membentuk plak-plak berkeping di mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.
Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan dan penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta sering terjadi pada pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotic. Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI).
Sebenarnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika trush tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus. Juga dapat menyebabkan kesukaran minum (menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan. Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan
Ada 3 jenis oral trush yang kerap menyerang anak, yaitu:
1.        Stomatitis apthosa
Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan bersihkan gigi secara benar untuk mengurangi potensi luka.
2.        Oral thrush/moniliasis
Disebabkan oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.

3.      Stomatitis herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.
2.2 Faktor penyebab
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur Candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral trush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur ini adalah jamur yang normalnya hidup pada mulut dan saluran cerna manusia. Apabila jamur ini berkembang lebih banyak dari biasanya maka menimbulkan infeksi jamur.
Jamur Candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral trush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral trush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan. Oral trush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus.
Sebagian besar bayi berkontak dengan jamur yang pertama kali saat melalui jalan lahir (ibu dapat memiliki infeksi jamur di kelaminnya tanpa menyadari adanya tanda-tanda infeksi). Penggunaan antibiotik pada saat persalinan dan saat bayi anda lahir dapat memicu terjadinya infeksi jamur. Antibiotik yang diminum ibu dapat melalui ASI dan membunuh bakteri-bakteri baik yang menjaga keseimbangan flora normal tubuh, sehingga saat bakteri baik ini terbunuh oleh antibiotik, infeksi jamur muncul.
Bayi yang dilahirkan dengan operasi Caesar sering menderita infeksi jamur akibat antibiotik yang diberikan pada ibunya selama operasi. Apabila bayi menderita infeksi jamur maka ia dapat menularkannya kepada anda. Dan berlaku sebaliknya infeksi jamur diputing ibu dapat menginfeksi bayi, dan ini menyebabkan infeksi bergantian. Oleh karena itu sangat penting memperhatikan kesehatan kulit payudara apabila bayi anda mengalami thrush.
2.3    Tanda dan gejala
Oral trush kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula. Sisa susu yang berupa endapan putih tebal pada lidah bayi dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat.
Oral trush ini juga harus dibedakan dengan stomatitis. Stomatitis  merupakan inflamasi dan ulerasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitis biasanya tidak mau makan atau minum.
Gejala tersebut seperti, :
  • Tampak bercak keputihan pada lidah dan atau sekitar mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan
  • Bayi menangis saat menyusu atau saat menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat menimbulkan rasa tidak nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat
  • Bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang akan dimuntahkan
  • Mukosa mulut mengelupas
  • Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
  • Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
  • gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
  • Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.
2.4  Diagnosa
Diagnosa oral trush dapat ditegakkan minimal dengan adanya 3 – 4 dari tanda dan gejala yang spesifik, yaitu :
1.      Gejala trush berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius.
2.     Lidah berwarna kemerah-merahan.
3.     Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
4.     Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5.     Pada pemeriksaan laborat terdeteksi bakteri Candidiasis Albican.
2.5 Penatalaksanaan
Oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi lebih baik jika diberikan pengobatan dengan cara :
  1. Bedakan dengan endapan susu pada mulut bayi
  2. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu harus segera diobati dengan pemberian antibiotika berspektrum luas
  3. Menjaga kebersihan mulut bayi dan puting susu ibu.
  4. Membersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan bersih. Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.
  5. Pada bayi yang minum susu dengan mengunakan botol, harus mengunakan teknik steril, dalam membersihkan botolnya sebelum digunakan, yaitu bisa dengan mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
  6. Pemberian terapi pada bayi yaitu :
    1. 1 ml larutan nystatin (100.000) unit 4x/hari dengan interval 6 jam. Larutan diberikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak meyebar luas ke rongga mulut
    2. Gentian violet 3x/hari












BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
  1. Oral trush adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Bisa juga diartikan terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak – bercak putih dan membentuk plak – plak berkeping di mulut.
  2. Tanda dan gejala dari oral trush antara lain seperti: adanya bercak-bercak keputihan pada bibir atau lidah, meningkatnya suhu tubuh, bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang dimuntahkan, rewel.
  3. Penatalaksanaannya bisa dengan menjaga kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu, pemberian antibiotika bila infeksi berasal dari ibu, dan bila bayi minum susu dengan menggunakan botol agar dijaga kebersihan botol sebelum digunakan.









DAFTAR PUSTAKA
Sudarti.2010.kelainan dan penyakit pada bayi dan anak.Yoyakarta : Nuha Medika.

contoh asuhan kebidanan pada ibu hamil



ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Ny. K UMUR 29 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 28 MINGGU
DENGAN FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS BAREGBEG
Tanggal Pengkajian    : 09 Maret 2013                                              Waktu : 08.00 WIB
Tempat Pengkajian     : Puskesmas Baregbeg
Pengkaji                      : Tati Tri Maryani M.
NIM                             : 12DB277039

A.   DATA SUBJEKTIF
1.      Identitas         Ibu                                                       Suami
Nama              : Ny. K                                                  Tn. E
Umur               : 29Tahun                                            41 Tahun
Suku/Bangsa   : Sunda/Indonesia                               Sunda/Indonesia
Agama             : Islam                                                 Islam
Pendidikan      : SMP                                                   SD
Pekerjakan      : IRT                                                     karyawan swasta
Alamat            : Karangampel RT 02/07, Baregbeg, ciamis

2.      Kunjungan ke
Ibu mengatakan ini merupakan kunjungan ke-1
3.      Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
4.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang berarti
5.      Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan haid pertama kali pada usia 15 tahun. Siklus haid 28 hari teratur, lamanya 7 hari, ganti pembalut 3x sehari, dismenorhea kadang-kadang
6.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan anak yang pertamanya berusia 9 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki, usia 38 minggu, jenis persalinan normal, ditolong oleh bidan. BB saat lahir 2900 gram TB: 48cm , tidak ada komplikasi, keadaan bayi normal, masa nifas normal.


7.      Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan melakukan pemeriksaan ANC pertama di puskesmas pada usia kehamilan  4 minggu, ibu mengatakan pergerakan janin pada usia 16 minggu , pergerakan janin dalam 24 jam terakhir <10x. HPHT = 26-10-2012 TP = 03-08-2013
8.      Riwayat pernikahan
Ibu mengatakan ini adalah pernikahan pertama, usia saat menikah 20 tahun dan suami 32 tahun, lama pernikahan 9 tahun.
9.      Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.      Pola Nutrisi
Makan : Ibu biasa makan 3x sehari, dengan menu bervariasi, tidak ada keluhan
Minum : Ibu biasa minum sehari 5 gelas sehari
b.      Pola Eliminasi
BAK : Ibu biasa BAK  sehari 5x
BAB : Ibu biasa BAB sehari 1x, konsistensi padat, tidak ada keluhan
c.       Pola Istirahat
Ibu biasa melakukan tidur malam ±8 jam dan tidur siang kadang-kadang
d.      Seksualitas
Ibu mengatakan biasa melakukan hubungan seksual 1x dalam seminggu
e.      Personal Hygene
Ibu biasa mandi sehari 2x dang anti pakaian 2x dalam sehari
f.        Aktivitas sehari-hari
Ibu biasa melakukan pekerjaan rumah tangganya sendiri
10.  Riwayat Imunisasi
TT1 : Kehamilan minggu ke -12
TT2 : Kehamilan minggu ke-20
11.  Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan selama 3 tahun
12.  Riwayat Kesehatan
·         Penyakit Sistemik yang pernah diderita
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat seperti jantung, DM, dll
·         Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, asma, dll
13.  Riwayat perilaku hidup sehat
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum-minuman keras, serta tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang


14.  Riwayat Psikisosial & Spiritual
Ibu mengatakan bahwa suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ini dan sangat mendukung. Ibu selalu bersyukur kepada Alloh SWT.

B.   DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan Khusus
a.      Keadaan Umum : Baik
b.      Tanda-tanda Vital
TD : 100/80 mmHg                        N : 90x/menit
P : 82 x / menit                   S : 36,5°C
c.       Antopometri
BB sebelum hamil : 63 kg
BB sekarang : 72 kg
Lila : 25 cm
2.      Pemeriksaan Fisik
a.      Rambut       : Bersih,  tidak rontok, tidak ada kelainan.
b.      Wajah         : Ada Cloasma gravidarum, tidak ada oedema.
c.       Mata           : Sklera anikterik, konjungtiva ananemis, penglihatan baik.
d.      Hidung        : Tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada sinusitis.
e.      Mulut & gigi           : Lidah bersih, tonsil tidak bengkak, tidak ada stomatitis, gigi tidak caries dan    tidak berlubang
f.        Telinga       : Letak simetris, tidak ada serumen.
g.      Leher          : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
h.      Dada           : Letak simetris, areola hyperpigmentasi, putting susu menonjol
i.        Axila           : Tidak ada pembengkakan kelenjar (hypoma), bersih.
j.        Abdomen   
·         Inspeksi           : Tidak ada luka bekas operasi.
·         Leopold I : teraba lunak, tidak melenting, lunak (bokong) TFU: 26cm
·         Leopold II: Kanan        : teraba panjang , keras, memanjang (punggung)
     Kiri              : teraba bagian kecil (ekstremitas)
·         Leopold III : teraba bulat, keras, melenting (kepala)
·         Aukultasi : DJJ : 135×/menit
·         TBJ : (TFU-13)  × 155
       : (26-13) ×155
        :13×155 = 2015 gram
k.       Genitalia     : Tidak dilakukan pemeriksaan genetalia
l.        Ektremitas  : Atas : Tidak ada oedema, kuku tidak pucat, turgor kulit baik.
  Bawah : Tidak ada Varises, reflek patella (+/+)
3.      Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan penmeriksaan penunjang

C.   ANALISA
G2P0A1 Usia kehamilan 20 minggu 5 hari dengan fisiologis

D.   PENATALAKSANAAN
1.      Memberitahukan hasil seluruh pemeriksaan yang telah dilakukan.
2.      Memberitahukan usia kehamilan dan taksiran persalinan.
3.      Menjelaskan tanda bahaya kehamilan dan menganjurkan ibu untuk memeriksa kehamilannya apabila ada tanda bahaya.
4.      Menjelaskan ketidaknyamanan trimester III.
5.      Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan selanjuya.
6.      Mendokumentasikan dalam bentuk SOAP.

                                                                                     Ciamis, 9 Maret 2013

Pembimbing Lahan Praktik                                                     Pengkaji

Tati Tri Maryani M.
NIm : 12BD277039
                                                                                                                                                      
Mengetahui,
Pembimbing Akademik PKK 1